Anak-anak mungkin tak pernah bohong. Ketika ditanya pendapat mereka mana lebih baik saat berada dibelakang kemudi? Ibu atau ayah mereka? Pasti jawabannya tidak perlu diragukan lagi.
GEM Motoring Assist mendapati hasil survei, enam dari sepuluh anak di Inggris berusia 5-16 tahun merasa lebih bahagia selama perjalanan ketika ibu mereka berada dibalik kemudi daripada saat ayah mereka yang mengemudikan kendaraan.
Anak-anak berpendapat ayah mereka cenderung mengemudi terlalu ngebut, lebih agresif, dan kerap cepat marah. Sementara jika ibunya yang menyetir maka mereka merasa lebih bahagia dan santai.
Ada 1.279 anak yang diikutsertakan dalam jajak pendapat kali ini. Mereka rata-rata menyebut, bila ibunya yang nyetir, maka sang bunda tidak lekas cepat marah, tidak berpindah jalur dengan kecepatan tinggi, dan lebih toleran dengan pengendara lain.
"Penelitian menunjukkan si ibu mungkin bukan pengemudi yang terampil, tapi dia menyetir dengan tenang. Sayangnya banyak anak-anak yang tampaknya ketakutan ketika ayahnya mengemudi karena sikap si bapak yang tidka dapat diprediksi," tutur CEO GEM David Williams, seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (9/5/2010).
Namun anak-anak itu mengakui keadaan mobil ketika ibunya mengemudi cenderung seperti warung berjalan, dan sang ibu juga cukup sulit ketika harus parkir. Meski demikian mereka menilai ibu mereka lebih baik nyetirnya daripada nenek mereka.
"Ayah tampak lebih berniat untuk pindah dari satu tempat A ke tempat B secepat mungkin, sedangkan ibu akan menghabiskan waktunya bernyanyi-nyanyi atau mengobrol dengan anak-anaknya daripada keseal dengan pengemudi lain," tambah Williams.
Penelitian juga menunjukkan 83 persen dari anak-anak ini mengaku ayahnya sering mengemudi dengan terlalu cepat. Sementara 35 persen juga mengaku sang ayah sering berteriak kepada pengemudi lain.
GEM Motoring Assist mendapati hasil survei, enam dari sepuluh anak di Inggris berusia 5-16 tahun merasa lebih bahagia selama perjalanan ketika ibu mereka berada dibalik kemudi daripada saat ayah mereka yang mengemudikan kendaraan.
Anak-anak berpendapat ayah mereka cenderung mengemudi terlalu ngebut, lebih agresif, dan kerap cepat marah. Sementara jika ibunya yang menyetir maka mereka merasa lebih bahagia dan santai.
Ada 1.279 anak yang diikutsertakan dalam jajak pendapat kali ini. Mereka rata-rata menyebut, bila ibunya yang nyetir, maka sang bunda tidak lekas cepat marah, tidak berpindah jalur dengan kecepatan tinggi, dan lebih toleran dengan pengendara lain.
"Penelitian menunjukkan si ibu mungkin bukan pengemudi yang terampil, tapi dia menyetir dengan tenang. Sayangnya banyak anak-anak yang tampaknya ketakutan ketika ayahnya mengemudi karena sikap si bapak yang tidka dapat diprediksi," tutur CEO GEM David Williams, seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (9/5/2010).
Namun anak-anak itu mengakui keadaan mobil ketika ibunya mengemudi cenderung seperti warung berjalan, dan sang ibu juga cukup sulit ketika harus parkir. Meski demikian mereka menilai ibu mereka lebih baik nyetirnya daripada nenek mereka.
"Ayah tampak lebih berniat untuk pindah dari satu tempat A ke tempat B secepat mungkin, sedangkan ibu akan menghabiskan waktunya bernyanyi-nyanyi atau mengobrol dengan anak-anaknya daripada keseal dengan pengemudi lain," tambah Williams.
Penelitian juga menunjukkan 83 persen dari anak-anak ini mengaku ayahnya sering mengemudi dengan terlalu cepat. Sementara 35 persen juga mengaku sang ayah sering berteriak kepada pengemudi lain.
No comments:
Post a Comment