Saturday, June 23, 2012

Pemerintah Jamin Mobil Hybrid dan Listrik Lebih Murah


JAKARTA (dp) — Pemerintah akhirnya memahami perlunya Indonesia memanfaatkan kendaraan hybrid dan listrik yang hemat energi serta ramah lingkungan. Kegagalan pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) telah mendorong diperlukannya langkah-langkah alternatif.

Berbicara di Istana Kepresidenan, Selasa (29/5) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bakal memberikan kemudahan fiskal bagi mobil listrik dan hybrid.

“Untuk jangka pendek, kita mendorong penggunaan kendaraan hybrid, yaitu kendaraan yang dapat digerakkan baik menggunakan BBM maupun tenaga listrik, yang jenis kendaraan ini mulai dipasarkan di Indonesia. Kendaraan jenis ini sangat menghemat penggunaan BBM,” kata presiden.

Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia perlu menjalani rencana jangka menengah dan panjang agar Indonesia mandiri dalam produksi kendaraan hybrid dan listrik.

“Untuk jangka menengah dan jangka panjang, saya telah menginstruksikan kepada kementerian terkait terutama Kemendikbud dan kalangan perguruan tinggi, bersama-sama Kementerian Ristek dan Kementerian BUMN untuk mulai mengembangkan kendaraan listrik buatan putra bangsa sendiri,” lanjut presiden.

Presiden juga memaparkan bahwa untuk mendorong percepatan investasi bagi terwujudnya kendaraan Hybrid dan kendaraan listrik, pemerintah akan menerapkan kebijakan yang tepat seperti pemberian kemudahan dan juga insentif fiskal.

“Dengan kebijakan ini diharapkan harga kendaraan hemat bahan bakar dapat dijangkau oleh masyarakat, dan, diharapkan pula harganya dapat bersaing dengan harga kendaraan yang hanya menggunakan BBM.”

Seperti diberitakan sebelumnya, pada 8 Mei 2012, Presiden dengan beberapa menteri terkait telah menerima delegasi PT Toyota-Astra Motor (TAM) di Istana Kepresidenan.

Pemanggilan ini dilakukan karena Presiden ingin mengetahui lebih jelas tentang teknis dan keuntungan kendaraan hybrid dan listrik. Sebuah sumber di TAM mengatakan, Presiden sangat antusias mendengar pemaparan tentang Toyota Prius yang diberikan Presiden Direktur TAM Johnny Darmawan.

Sejauh ini hanya Toyota yang serius memasarkan kendaraan hybrid di Indonesia untuk konsumsi publik. Honda juga pernah menjual Civic Hybrid, namun terbatas untuk kalangan korporat dan sewa.

Meski memiliki keuntungan ganda, namun nyatanya pasar hybrid di Tanah Air tidak bisa berjalan sesuai yang diharapkan produsen.

Mahalnya pajak untuk kendaraan hybrid membuat harga mobil-mobil ini tak mampu bersaing dengan kendaraan bermesin bakar konvensional.

Kondisi tersebut sangat berbeda dengan di berbagai negara, di mana kendaraan yang memberikan kontribusi terhadap efisiensi dan ramah lingkungan akan diberikan insentif pajak murah.

Pernyataan dan dukungan Presiden terhadap kendaraan hybrid dan listrik ini merupakan yang pertama. Padahal sekurangnya telah lima tahun lalu produsen kendaraan memboyong kendaraan-kendaraan hybrid ke Indonesia.

Selain Toyota dan Honda, merek yang berpotensi menjual kendaraan hybrid dan listrik ke Indonesia adalah Mitsubishi, dan smart. Seluruh merek ini bahkan telah menguji efektifitas penggunaannya di Jakarta.

smart bahkan telah meminjamkan sebuah unit kendaraan listrik kepada Gubernur DKI Fauzi Bowo. Sedangkan Mitsubishi telah memperkenalkan i-MiEV langsung ke publik. Selain berdimensi kecil, sehingga tak membebani jalan, kedua mobil tersebut menggunakan energi listrik untuk bergerak.

No comments:

Post a Comment