Berita OtoMotif | Jepang dan Eropa sama-sama sedang dilanda masalah. Jepang mengalami penguatan nilai tukarmata uang Yen terhadap dollar AS. Sementara untuk Eropa masih diselimuti krisis ekonomi yang diprediksi masih sulit mendapatkan titik terang dalam waktu dekat.
Tapi, beberapa pabrikan yang berasal dari Jepang mengaku siap mengakhiri pertarungannya dengan Yen dan memiliki rencana untuk bersaing dengan pabrikan mobil asal Korea Selatan dan fokus ke pasar automotif Eropa.
Selama delapan bulan di 2012, semua pabrikan mobil asal Jepang mengalami penurunan di Eropa. Seperti Toyota yang turun 0,9 persen dan Mitsubishi turun 34,5 persen. Sementara untuk pabrikan asal Korea Selatan, penjualannya justru meningkat, seperti KIA yang naik 25,1 persen, Hyundai naik 3,2 persen.
Kenaikan tersebut berkat bentuk mobil KIA dan Hyundai diklaim sudah mencerminkan mobil yang stylish dan berkat adanya perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
“Eropa merupakan wilayah yang sulit bagi pabrikan mobil asal Jepang. Terlebih dengan kondisi saat ini. Kesulitan dialami dari segi ekspor,” beber Schilicht Executive Vice President Toyota Motor Eropa.
Tapi, beberapa pabrikan yang berasal dari Jepang mengaku siap mengakhiri pertarungannya dengan Yen dan memiliki rencana untuk bersaing dengan pabrikan mobil asal Korea Selatan dan fokus ke pasar automotif Eropa.
Selama delapan bulan di 2012, semua pabrikan mobil asal Jepang mengalami penurunan di Eropa. Seperti Toyota yang turun 0,9 persen dan Mitsubishi turun 34,5 persen. Sementara untuk pabrikan asal Korea Selatan, penjualannya justru meningkat, seperti KIA yang naik 25,1 persen, Hyundai naik 3,2 persen.
Kenaikan tersebut berkat bentuk mobil KIA dan Hyundai diklaim sudah mencerminkan mobil yang stylish dan berkat adanya perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
“Eropa merupakan wilayah yang sulit bagi pabrikan mobil asal Jepang. Terlebih dengan kondisi saat ini. Kesulitan dialami dari segi ekspor,” beber Schilicht Executive Vice President Toyota Motor Eropa.
No comments:
Post a Comment