Mobil listrik ramah lingkungan karya anak negeri tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat. Tak sedikit yang penasaran dengan keamanannya, harganya, dan sosok di balik pembuatan mobil listrik bernama Ahmadi Mesin 5.0.
Adalah Dasep Ahmadi, seorang pria yang memiliki peran di balik munculnya mobil listrik tersebut. Kiprahnya selama sepuluh tahun dalam pembuatan mesin di sejumlah perusahaan otomotif besar di Indonesia dan Malaysia, membuatnya memiliki gagasan mewujudkan mobil perkotaan yang elegan.
Pria penggagas mobil listrik ini terjun ke bengkel untuk menyempurnakan sistem kelistrikan. Lahirnya mobil ini berawal dari kecintaannya terhadap dunia otomotif. Ilmu teknik mesin yang diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB) membekali dirinya dalam menciptakan mobil tersebut.
Pengalaman Dasep dalam dunia otomotif, membuat dirinya berinisiatif dalam menciptakan komponen mobil rancangannya. Semakin tipisnya persediaan bahan bakar minyak, juga mendorongnya memanfaatkan tenaga listrik. Karenanya, sejak awal pembuatan mobil listrik pada 2011 lalu, Perusahaan Listrik Negara atau PLN telah memberikan dukungan penuh kepadanya.
Mobil berkapasitas empat penumpang ini mampu menempuh jarak 130 kilometer dengan baterai 21 kilowatthour (kWh). Baterai cukup diisi tenaga listrik selama empat hingga lima jam pada tegangan 220 volt. Bila volume listrik penuh, mobil ini pun dapat dipacu hingga kecepatan mencapai 120 kilometer perjam, dan melaju di tanjakan dengan kemiringan 30 derajat.
Selain ramah lingkungan, mobil listrik juga dijamin lebih hemat dibanding mobil berbahan bakar minyak. Dengan ongkos yang sama, mobil listrik bisa menempuh jarak dua kali lipat lebih dibanding mobil berbahan bakar minyak.
Dasep terus menyempurnakan karyanya yang telah diuji coba beberapa kali, termasuk oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Jika semuanya lancar, Dasep siap memproduksi mobil listrik dalam jumlah besar mulai tahun depan.
Adalah Dasep Ahmadi, seorang pria yang memiliki peran di balik munculnya mobil listrik tersebut. Kiprahnya selama sepuluh tahun dalam pembuatan mesin di sejumlah perusahaan otomotif besar di Indonesia dan Malaysia, membuatnya memiliki gagasan mewujudkan mobil perkotaan yang elegan.
Pria penggagas mobil listrik ini terjun ke bengkel untuk menyempurnakan sistem kelistrikan. Lahirnya mobil ini berawal dari kecintaannya terhadap dunia otomotif. Ilmu teknik mesin yang diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB) membekali dirinya dalam menciptakan mobil tersebut.
Pengalaman Dasep dalam dunia otomotif, membuat dirinya berinisiatif dalam menciptakan komponen mobil rancangannya. Semakin tipisnya persediaan bahan bakar minyak, juga mendorongnya memanfaatkan tenaga listrik. Karenanya, sejak awal pembuatan mobil listrik pada 2011 lalu, Perusahaan Listrik Negara atau PLN telah memberikan dukungan penuh kepadanya.
Mobil berkapasitas empat penumpang ini mampu menempuh jarak 130 kilometer dengan baterai 21 kilowatthour (kWh). Baterai cukup diisi tenaga listrik selama empat hingga lima jam pada tegangan 220 volt. Bila volume listrik penuh, mobil ini pun dapat dipacu hingga kecepatan mencapai 120 kilometer perjam, dan melaju di tanjakan dengan kemiringan 30 derajat.
Selain ramah lingkungan, mobil listrik juga dijamin lebih hemat dibanding mobil berbahan bakar minyak. Dengan ongkos yang sama, mobil listrik bisa menempuh jarak dua kali lipat lebih dibanding mobil berbahan bakar minyak.
Dasep terus menyempurnakan karyanya yang telah diuji coba beberapa kali, termasuk oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Jika semuanya lancar, Dasep siap memproduksi mobil listrik dalam jumlah besar mulai tahun depan.
No comments:
Post a Comment