New York: General Motors (GM) mempersiapkan mobil yang dapat mengemudi sendiri. Pabrikan mobil besar Amerika Serikat tersebut memastikan akan mencangkokkan teknologi otonomos pada salah mereknya, yaitu Cadilla.
Namun, untuk merealisasikannya secara sempurna, GM meneliti terlebih dahulu bagaimana cara agar mobil dapat berjalan sendiri secara efektif dan aman. Hal ini didasarkan bahwa seorang pemilik suatu mobil memiliki kebiasaan mengemudi yang berbeda-beda. Jadi, teknologi otonomis tidak dapat dicangkokkan begitu saja.
Seperti dilansir 3d-car-shows.com, Ahad (24/6), saat ini GM bersama mitra kerjanya sedang meneliti aktivitas pengemudi pada mobil semi dan otonomos penuh. Dari penelitiannya itu, ditemukan fakta bahwa perhatian pengemudi dapat ditingkatkan dengan adanya asisten canggih tersebut plus fitur keselamatan lain.
"Pengemudi selalu punya kebiasaan yang berisiko tinggi, seperti mengoperasikan smarthphone atau gadget elekronik saat mengemudi. Untuk memberi rasa aman, termasuk orang-orang di sekitarnya, kami mencoba menciptakan mobil yang dapat mengemudi sendiri atau diotomatisasikan," ujar investigator di Virginia Tech Transportation Institute, Dr. Eddy Llaneras.
Selain itu juga, penelitian menyatakan bahwa satu dari tiga pengemudi yang disurvei oleh AAA Foundation’s 2011 Traffic Safety Culture Index, terbukti melakukan aktivitas, mengirim pesan singkat (SMS) atau menerima dan mengirim surat elektronik (email) sewaktu mengemudi. Padahal, sebagian besar mereka sebenarnya tidak suka dengan kegiatan tersebut.
GM pun kini tengah mempersiapkan teknologi Drive Assist Package, termasuk fitur adaptive cruise control kecepatan penuh dan rem darurat otomatik untuk mencegah tabrakan. Teknologi ini akan ditanamkan pada semua Cadillac XTS dan sedan ATS yang diproduksi November mendatang.(ULF)
Namun, untuk merealisasikannya secara sempurna, GM meneliti terlebih dahulu bagaimana cara agar mobil dapat berjalan sendiri secara efektif dan aman. Hal ini didasarkan bahwa seorang pemilik suatu mobil memiliki kebiasaan mengemudi yang berbeda-beda. Jadi, teknologi otonomis tidak dapat dicangkokkan begitu saja.
Seperti dilansir 3d-car-shows.com, Ahad (24/6), saat ini GM bersama mitra kerjanya sedang meneliti aktivitas pengemudi pada mobil semi dan otonomos penuh. Dari penelitiannya itu, ditemukan fakta bahwa perhatian pengemudi dapat ditingkatkan dengan adanya asisten canggih tersebut plus fitur keselamatan lain.
"Pengemudi selalu punya kebiasaan yang berisiko tinggi, seperti mengoperasikan smarthphone atau gadget elekronik saat mengemudi. Untuk memberi rasa aman, termasuk orang-orang di sekitarnya, kami mencoba menciptakan mobil yang dapat mengemudi sendiri atau diotomatisasikan," ujar investigator di Virginia Tech Transportation Institute, Dr. Eddy Llaneras.
Selain itu juga, penelitian menyatakan bahwa satu dari tiga pengemudi yang disurvei oleh AAA Foundation’s 2011 Traffic Safety Culture Index, terbukti melakukan aktivitas, mengirim pesan singkat (SMS) atau menerima dan mengirim surat elektronik (email) sewaktu mengemudi. Padahal, sebagian besar mereka sebenarnya tidak suka dengan kegiatan tersebut.
GM pun kini tengah mempersiapkan teknologi Drive Assist Package, termasuk fitur adaptive cruise control kecepatan penuh dan rem darurat otomatik untuk mencegah tabrakan. Teknologi ini akan ditanamkan pada semua Cadillac XTS dan sedan ATS yang diproduksi November mendatang.(ULF)
No comments:
Post a Comment